Negara Teluk Arab Waspadai Dampak Ketegangan Iran-Israel: Risiko Serangan Terhadap Fasilitas Vital

Putra Mahkota sekaligus pemimpin de facto Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman : Ist
Putra Mahkota sekaligus pemimpin de facto Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman : Ist

Harnas.id, Jakarta – Ketegangan antara Iran dan Israel yang semakin memanas telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara Teluk Arab, khususnya anggota Dewan Kerja Sama Negara Teluk Arab (GCC). Selasa, (08/10/2024).

Mereka khawatir bisa menjadi target serangan Iran setelah Teheran melancarkan serangan besar-besaran dengan menembakkan ratusan rudal balistik dan hipersonik ke Israel.

Dalam sebuah pertemuan di Doha, Qatar, pekan lalu, negara-negara GCC, yang terdiri dari Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Qatar, dan Kuwait, menyatakan keprihatinannya.

Mereka berusaha meyakinkan Iran bahwa mereka ingin bersikap netral dalam menghadapi eskalasi konflik antara Iran dan Israel, dengan harapan dapat menghindari dampak langsung dari ketegangan ini.

Kekhawatiran ini dipicu oleh klaim pejabat Israel bahwa Iran mungkin akan menargetkan fasilitas vital di kawasan Teluk, termasuk kilang minyak yang sangat penting bagi ekonomi global.

Arab Saudi, sebagai eksportir minyak terbesar di kawasan, merasa terancam meskipun ada rekonsiliasi politik dengan Iran dalam beberapa tahun terakhir. Pengalaman serangan terhadap fasilitas minyak Abqaiq pada tahun 2019, yang sempat menghentikan sebagian besar pasokan minyak global, masih membekas di ingatan Saudi.

Sementara itu, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, yang hadir di pertemuan di Doha, menegaskan bahwa Iran akan merespons dengan tegas setiap bentuk provokasi militer atau serangan terhadap wilayahnya.

Meskipun Iran belum secara langsung mengancam negara-negara Teluk Arab, mereka memperingatkan bahwa siapa pun yang mendukung Israel dapat menjadi sasaran serangan.

Secara keseluruhan, GCC berharap agar Iran dan Israel bisa meredakan ketegangan untuk menghindari konflik yang lebih luas di Timur Tengah, yang bisa berdampak pada keamanan dan stabilitas kawasan tersebut, terutama terkait dengan infrastruktur energi yang sangat penting bagi ekonomi global.