Survei ISC: Prabowo Teratas Sebagai Capres Pada Pilpres 2024  

Foto: Istimewa

JAKARTA, Harnas.id – Elektabilitas atau tingkat keterpilihan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi pertama sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 berdasarkan hasil survei Indonesia Survey Center (ISC) pada akhir Maret hingga awal April 2023.

ISC mencoba mengukur elektabilitas capres dengan metode pertanyaan tertutup yang dilayangkan kepada responden. “Di peringkat pertama ada Prabowo Subianto dengan (elektabilitas) 33,5 persen,” kata peneliti senior ISC Chairul Ansari dalam rilis surveinya secara daring, Senin (10/4/2023).

Terpaut jauh dengan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan justru bersaing ketat untuk merebut peringkat kedua. Dalam survei ini, Ganjar unggul tipis dengan perolehan elektabilitas sebesar 18,4 persen.

Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan sebesar 18,2 persen. Sementara itu, Ridwan Kamil menempati peringkat keempat dengan elektabilitas sebesar 5,2 persen. Disusul, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,6 persen.

Sedangkan, Puan Maharani menempati peringkat keenam dengan perolehan sebesar 3 persen. Selebihnya, kata dia, tokoh-tokoh nasional lainnya yang digadang-gadang maju sebagai capres justru masih memperoleh elektabilitas di bawah 3 persen. “Dan ada 7,5 persen yang belum memiliki pilihan,” ujarnya.

Untuk diketahui, survei ISC ini dilakukan pada 27 Maret-6 April 2023 di 34 provinsi dengan wawancara. Sebanyak 1.520 responden dipilih dengan menggunakan teknik multistage random sampling. Adapun margin of error yang diterapkan dalam survei ini sekitar 2,5% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.

Chairul Ansari mengungkapkan empat faktor yang membuat elektabilitas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kokoh dan bertahan di peringkat teratas. Diketahui, elektabilitas Prabowo berada di posisi pertama sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 berdasarkan hasil survei ISC pada akhir Maret hingga awal April 2023.

“Ada 4 alasan yang menurut kami itu kuat untuk menjadi argumen kenapa elektabilitas Prabowo itu ada di (hampir) 34%,” kata Chairul saat memaparkan hasil surveinya secara daring, Senin (10/4/2023).

Adapun alasan pertama menyangkut kinerja. Chairul mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan (Kemhan) dinilai menjadi kementerian terbaik di pemerintahan. Hal itu terpotret dalam sejumlah hasil survei belakangan ini. “Terus kemudian apresiasi dari Jokowi juga menunjukkan bahwasanya benar kinerja Kementerian Pertahanan itu bagus,” ujarnya.

Alasan kedua adalah sinyal dukungan atau endorsement dari Presiden Jokowi.

Menurutnya, hal ini juga tidak bisa diabaikan karena Jokowi itu sebagai tokoh reference leader. “Jadi endorsement Jokowi ini kuat yak. Apalagi, pemilih-pemilih Jokowì sampai saat ini masih loyal terhadap Jokowi, masih menunggu arahan dari Jokowi,” tuturnya.

Ketiga, kata dia, komunikasi yang mulai marak dilakukan oleh Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra itu belakangan tengah turun ke daerah-daerah, turun ke lapangan, membuka komunikasi kembali dengan pemilihnya terdahulu.

Bahkan, Prabowo juga mulai membuka komunikasi dengan pemilih-pemilih Jokowi di 2019.

Alasan keempat, lantaran sikap Prabowo yang bergabung dengan pemerintahan Jokowi-Maruf.

Di pemilih Jokowi, Prabowo dianggap sebagai pemersatu bangsa. Sementara di pemilih Prabowo akhirnya dia dianggap membangun agar Indonesia ini bersatu. “Empat itulah yang menurut kami bisa menjadi faktor naiknya elektabilitas Prabowo di survei kita yang baru ini,” pungkasnya.(PB/*)