439 Peristiwa Bencana Alam Terjang Kota Bogor

439 Peristiwa Bencana
Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patricinio Freitas. Foto : B. Supriyadi/Harnas.id

BOGOR, Harnas.id439 peristiwa bencana alam menerjang Kota Bogor sejak Juli hingga Oktober 2022. Dari jumlah tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor merinci 10 orang tewas, 70 orang terluka, dan 746 rumah hingga jembatan rusak.

Kepala BPBD Kota Bogor Theofilo Patricinio Freitas menyebut dari 439 bencana mulai dari longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung.

“Untuk korban meninggal itu rinciannya, satu orang di bulan Juli akibat longsor di Bogor Barat, satu meninggal karena hanyut di bulan Agustus kejadian di Tanah Sareal, kemudian kejadian kemarin awal Oktober satu meninggal di Gang Kepatihan karena longsor, empat meninggal karena longsor di Gang Barjo, dua meninggal karena hanyut di Jalan Dadali dan Tegalega,” beber Theo.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, Theofilo menyebut bahwa BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga Maret atau April 2023. Cuaca ekstrem akan mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang berpotensi memicu banjir ataupun longsor.

“Harapan kita masyarakat untuk waspada, harus hati-hati, terutama untuk rumah rumah di bantaran kali dan rumah di daerah dengan kondisi kemiringan atau berada di tebingan, agar jangan apatis,” ujarnya.

Dengan demikian, Theo mengimbau ketika cuaca ekstrem terjadi siang hingga sore agar melakukan penyelamatan mandiri, evakuasi diri sendiri sebelum hal buruk terjadi. Hal itu bisa dilakukan dengan mengungsi sementara ke tetangga atau ke keluarga.

“Selama rumah kita ada di posisi rawan dan membahayakan. Nanti setelah pagi, situasi cerah kemudian kembali lagi, begitu lebih aman,” tuntas Theo. (B. Supriyadi)