Kapal Trisula P 111 melakukan operasi pencegahan pencemaran minyak di lokasi tenggelamnya kapal King Richard X di perairan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau | HUBLA.DEPHUB.GO.ID

HARNAS.ID – Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencegah pencemaran minyak di perairan area berlabuh jangkar Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, pascainsiden tenggelamnya Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) atau kapal keruk King Richard X, Minggu (13/12/2020) malam,  

“Kami bergerak cepat melakukan penggelaran oil boom oleh KN Trisula P111 dari Pangkalan PLP Tanjung Uban, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Khusus Batam dan dibantu oleh pemilik kapal THSD King Richard X,” kata Direktur KPLP Kemenhub Ahmad dilansir laman Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Selasa (15/12/2020).

Dia menjelaskan, selain KN Trisula P 111, tiga kapal lainnya turut dikerahkan yaitu KN Rantos P 210, KN.Kalimasadha P115 serta ditambah armada kapal patroli dari KSOP Khusus Batam,

Menurut Ahmad, antisipasi secepat mungkin diperlukan mencegah pencemaran minyak di laut lebih luas. Sebab, lokasi Batam berhadapan langsung dengan Singapura.

Lebih jauh, selain oil boom, Kantor KSOP Khusus Batam juga langsung meminta VTS Batam untuk membuat notices to marines. Antisipasi kecelakaan juga dilakukan dengan meminta pemilik kapal memasang penanda pada lokasi tenggelamnya kapal.

“Kami juga telah mendapat laporan pihak agen atau pemilik kapal sudah menyurati ke Disnav Kelas I Tanjung Pinang untuk dibuatkan rambu penanda untuk kerangka kapal tersebut dan juga sudah memberikan surat ke KSOP Khusus Batam,” ujar Ahmad.

Kapal Keruk King Richard X berbendera Indonesia tenggelam di perairan sekitar area berlabuh jangkar Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (13/12/2020) malam pukul 23.00 WIB.

Saat kejadian, kapal ini dalam posisi labuh jangkar sejak Maret 2018 dengan diawaki empat orang kru kapal sebagai pengawas. Semula, kapal mengalami kebocoran yang menyebabkan miring 5 derajat.

Setelah kemiringan 12 derajat, empat kru kapal langsung dievakuasi oleh KRI Beladau untuk kemudian dimintai keterangan.

Ahmad menambahkan, Direktorat KPLP Kemenhub pihak terkait masih melakukan pemeriksaan dan peyelidikan penyebab tenggelamnya kapal keruk King Richard X. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.

“Kapal diharapkan dapat segera dievakuasi sehingga tidak membahayakan alur lalu lintas pelayaran. Kami apresiasi kesigapan personil di lapangan yang telah terlibat dalam operasi ini.”

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini