Warga Cikembar: Jabar Sangsara, Jabar Nalangsa, Jalan Rusak Dimana-mana!  

Foto: Istimewa

KAB.SUKABUMI, Harnas.id – Warga kampung Cilangkap Desa Cikembar Kabupaten Sukabumi menggelar aksi damai dengan berjejer di pinggir jalan sepanjang 300 meter. Mereka membentangkan aneka spanduk dan banner sebagai bentuk protes kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dinilai tak peduli dengan kerusakan jalan di wilayah mereka.

Dalam aksi yang berlangsung tertib itu, para massa aksi yang berjumlah 100 orang itu membawa aneka spanduk yang berisi pesan-pesan kritis bertuliskan “JABAR SANGSARA, JABAR NALANGSA, Jalan Rusak Dimana-mana, Gubernurnya Tutup Mata, Teu Hayang Deui Milih RK (Ridwan Kamil), Kapok Milih RK, Gubernur yang Manis di Medsos Tapi Pahit di Rakyat”.

Selain berbaris rapih memanjang, para massa aksi yang mayoritas merupakan para emak-emak itu juga membawa peralatan dapur seperti panci, piring dan ember. Mereka kecewa lantaran pernah termakan janji Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum yang berjanji akan memperbaikinya segera. Namun, hingga April 2023, jalan provinsi di kampung Cilangkap itu justru semakin parah.

Juru bicara aksi, Ita Nuraeni, mengaku kesal karena apa yang dijanjikan wagub itu tak kunjung terwujud. “Kenapa sih, pemimpin kita ini mudah banget berjanji, tanpa merasa malu jika tak bisa memenuhi janjinya. Kalau memang tak ada dananya buat perbaikan jalan itu, harusnya tinggal bicara aja kepada rakyat, biar kami semua tahu,” kata Ita.

Menurutnya, rakyat itu sebenarnya bisa paham dan mengerti jika diajak bicara tentang kondisi yang sebenarnya. Termasuk, soal jalan rusak di wilayah Cikembar. Masalahnya, kata dia, rakyat tak punya infromasi yang utuh, apakah benar karena dananya tak ada? Atau karena adanya korupsi?

“Kalau mau jujur, kami ini sebenarnya sudah cukup sabar menunggu lebih dari lima tahun soal jalan rusak ini. Tapi, baru sekarang kami turun aksi karena efek jalan rusak itu sudah sangat parah. Selain terganggungnya lalulintas, juga berpengaruh buruk pada kesehatan warga akibat debu tebal saat tak ada hujan,” ungkapnya.

Sikap senada disampaikan Irwan Sudarwan, kordinator aksi. Dalam orasinya, Irwan menyindir Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang hanya manis di Medsos, tapi faktanya pahit di rakyat.

“Katanya Jabar Juara, faktanya Jabar Sangsara dan Nelangsa. Manis aja di Medsos, tapi pahit di rakyat. Buktinya, keluhan jalan rusak sudah lebih dari 5 tahun aja masih belum direspon,” tegasnya.

Irwan juga menyinggung soal peran perusahaan besar seperti SCG dan GSI yang mobil-mobil besarnya melewati jalan Cilangkap-Cikembar-Cikembang setiap hari. Ia meminta perusahaan besar tersebut, khususnya SCG harus ikut bertanggungjawab atas kerusakan jalan tersebut. Jangan hanya menikmati saja.

“Setiap perusahaan itu kan ada CSR-nya. Mana tuh? Kalau memang mereka sudah memberikan CSR itu kepada pemerintah daerah, silahkan sampaikan kepada rakyat. Jangan sampai ada celah uang CSR dikorupsi,” bebernya.

Meski begitu, Irwan meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dipimpin Ridwan Kamil tidak mengandalkan perbaikan jalan hanya kepada CSR perusahaan.

“Pemprov sendiri kan punya anggarannya untuk pembangunan jalan. Tinggal, kalau memang dananya tak ada, silahkan sampaikan kepada rakyat. Betul ga dananya tidak ada. Jangan biarkan rakyat menuduh pemimpinnya korupsi,” ungkapnya. (PB/*)