Menteri BUMN Erick Thohir | ANTARA FILES

HARNAS.ID – Pemerintah terus berupaya mempercepat ketersedian vaksi melalui jalur bilateral dan multilateral, mengingat kasus COVID-19 makin meningkat. Menurut Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional KPCPEN Erick Thohir, pemerintah sejauh ini sudah menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Selain kerja sama Biofarma dengan Sinovac, Kimia Farma dengan G42, Genexine, CanSino, dan AstraZeneca, pemerintah tengah menjajaki dengan perusahaan farmasi lainnya seperti Pfizer, Johnson & Johnson, serta Novafax. Ditambah mekanisme kerja sama multilateral dengan UNICEF dalam kerangka COVAX Facility, yakni berupa jaminan akan kecepatan, ketersediaan, dan pengiriman vaksin.

“Maka, usaha kita untuk menyegerakan ketersediaan vaksin demi melindungi masyarakat sudah di jalur yang tepat,” ujar Erick dalam keterangan pers, Kamis (24/9/2020).

Semangat gotong-royong semua pihak akan menjadi modal besar bangsa dalam menghadapi pandemi COVID-19. Di tengah usaha-usaha pemerintah yang terus hadir dan berupaya terbaik melayani masyarakat serta menangani pandemi ini, Erick berharap semua elemen masyarakat bahu-membahu untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Berbagai langkah strategis hasil koordinasi lintas kementerian lembaga, terutama dengan Kementerian Kesehatan dan pemerintah daerah pun terus dilakukan untuk penanganan dan mengantisipasi meluasnya dampak pandemi. Itu mulai dari penambahan kemampuan testing specimen, menyiapkan dan menambah kesediaan tempat tidur di rumah sakit serta ruang isolasi.

“Termasuk meningkatkan standardisasi penanganan kasus dan pasokan obat terapi penyembuhan, hingga percepatan ketersediaan vaksin COVID-19,” tutur Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.

Hingga kini, langkah-langkah itu menampakkan hasil yang positif. Per-Rabu (23/9/2020), pemeriksaan spesimen harian COVID-19 mencapai 38.181. Melebihi standar WHO dan persentase, pasien sembuh mencapai 73 persen. Langkah strategis berikutnya yakni meningkatkan tren kesembuhan dan mengantisipasi peningkatan kasus.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini