Ilustrasi belanja online | PIXABAY

HARNAS.ID – Senior Digital ID Specialist Bank Dunia Jonathan Marskell mengatakan Indonesia perlu mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mengadopsi teknologi digital untuk mendorong kenyamanan dalam bertransaksi online.

“Salah satu hal yang sangat penting bagi masyarakat dan pengusaha adalah membangun rasa nyaman untuk bisa percaya bahwa transaksi yang kita lakukan ini aman,” kata Marskell dalam konferensi pers virtual setelah peluncuran World Bank Indonesia Digital Report di Jakarta, Kamis (29/7/2021).

Saat ini masyarakat Indonesia masih bergantung dengan transaksi tunai sehingga belum benar-benar terbangun kepercayaan bertransaksi secara digital.

Menurut dia, kepercayaan dan kenyamanan ini perlu dibangun karena banyak masyarakat yang belum mengetahui perbedaan, antara berbicara dengan orang sungguhan, robot, atau pelaku kejahatan, saat bertransaksi digital.

Untuk itu, lanjut dia, selain memberikan berbagai pelatihan untuk bertransaksi secara digital, pemerintah perlu memberikan pendidikan kepada masyarakat agar mampu melindungi diri dari risiko penggunaan transaksi digital.

“Keamanan siber sedang berkembang dengan pesat. Bagaimana kita melengkapi masyarakat dan warga dengan kemampuan untuk waspada dan melindungi diri dari ancaman online,” katanya.

Ekonom Senior Bank Dunia Sailesh Tiwari menambahkan sumbangan ekonomi digital di indonesia saat ini masih kecil terhadap perekonomian secara keseluruhan.

Oleh karena itu, kinerja perekonomian digital masih bisa ditingkatkan antara lain dengan mendorong masyarakat dan pelaku usaha termasuk UMKM mengadopsi teknologi digital.

“Perhitungan kami sekilas saja belum mendalam, tergantung dari seberapa luas dan sempit perekonomian digital. Mungkin sumbangannya sekitar 4,2-5 persen sumbangan terhadap perekonomian dari sisi angka,” katanya.

Editor: Firli Yasya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini