Dua bayi orangutan Sumatera yang diselamatkan petugas perbatasan dalam upaya penggagalan penyelundupan ke Thailand, bermain setelah tiba di pusat satwa liar di Provinsi Ratchaburi, Thailand, Rabu (13/9/2017) | ANTARA FILES

HARNAS.ID – Dua ekor orangutan Sumatera yang terancam punah dipulangkan ke Indonesia, Kamis (17/11/2020), setelah diselundupkan ke Thailand. Setibanya di Indonesia, dua mamalia itu akan menjalani rehabilitasi sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya.

Ung Aing dan Natalee, dua orangutan Sumatera berusia empat tahun itu dibawa dari pusat penyelamatan hewan liar di Provinsi Ratchaburi ke bandara di Bangkok. Dari bandara, dua hewan endemik Indonesia itu dibawa pulang menuju pusat rehabilitasi di Provinsi Jambi, Sumatera.

“Sebelum naik pesawat, Ung Aing dan Natalee diberi makan pisang dan apel hijau. Keduanya juga telah menjalani tes COVID-19,” kata Direktur Badan Pelindungan Satwa Liar Thailand Suraphong Chaweepak.

Seorang Pejabat Departemen Taman Nasional, Satwa Liar, dan Konservasi Tanaman Thailand Prakit Vongsrivattanakul, dikutip Antara, menyebut pengembalian orangutan kelima (dari Thailand) ke Indonesia sudah terjadi sejak 2006.

Thailand telah mengembalikan total 71 orangutan ke Indonesia. Dua orangutan itu diamankan petugas di perbatasan Malaysia dan Thailand pada 2017 saat kepolisian menangkap para penyelundup. Thailand setuju untuk mengembalikan dua mamalia itu ke Indonesia.

Orangutan kerap diburu para penyelundup dari habitat aslinya di hutan untuk dijadikan santapan. Hewan yang terancam punah itu juga ditangkap untuk dipaksa berkembang biak dan dijadikan barang dagang di pasar gelap internasional.

Beberapa bagian tubuh orangutan juga kerap diburu untuk bahan obat-obatan tradisional. Menurut World Wildlife Fund (WWF), sekitar 100 ribu orangutan Borneo/Kalimantan yang tersisa di alam liar sementara hanya ada 7.500 orangutan Sumatera yang masih bertahan di habitat aslinya.

WWF merupakan organisasi masyarakat sipil yang mengurusi isu konservasi serta pelindungan satwa liar. Populasi orangutan juga terancam karena rusaknya hutan-hutan yang jadi habitat asli mereka. Itu disebabkan aktivitas penebangan hutan skala besar dan alih fungsi jadi perkebunan, seperti kelapa sawit.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini