HARNAS.ID – Indonesia berkomitmen memperjuangkan perdamaian di Palestina. Komitmen ini meliputi upaya mengatasi penderitaan anak-anak Palestina.
“Anak-anak merupakan korban paling rentan akibat okupasi dan konflik yang terjadi di wilayah Palestina, yang menuntut tanggung jawab masyarakat internastional untuk mencari solusi bagi masa depan mereka”, kata Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Duta Besar Dian Triansyah Djani.
Seperti dilansir laman Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu (15/8/2020), Indonesia bekerja sama dengan Save the Children memprakarsai pertemuan virtual bertemakan Danger is Our Reality.
Pertemuan yang digelar Jumat (14/8/2020) ini dihadiri negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membahas mengenai nasib anak-anak Palestina, sebagai dampak aksi okupasi Israel di wilayah Tepi Barat.
Sementara, sebagai pembicara adalah Jennifer Moorehead, Direktur Save the Children Lebanon, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina, Jamie McGoldrick, serta perwakilan anak-anak Palestina.
Dubes Djani menjelaskan, upaya penyelesaian politik dan kemanusiaan secara paralel dibutuhkan untuk mengakhiri penderitaan anak-anak di Palestina.
Dalam pembahasan yang menyoroti aspek pendidikan, anak-anak Palestina menceritakan pengalaman buruk yang dialami. Hal ini antara lain kekerasan pada guru dan murid, perusakan gedung sekolah, dan penangkapan anak-anak.
Pembicara lain menggarisbawahi kesulitan akses pendidikan akibat pendudukan Israel. Tantangan ini semakin diperparah dengan adanya pandemi COVID-19.
PBB dan UNRWA terus berupaya mendukung Palestina di berbagai bidang termasuk pendidikan, kesehatan dan pendanaan kepada Palestina. Aneksasi, pembatasan dan ekspansi agresif Israel masih terus mengakibatkan penderitaan.
“Penting bagi semua pihak untuk terus mendorong perbaikan kondisi anak-anak Palestina, khususnya akses pendidikan, akibat tindakan Israel,“ tutup Dubes Djani.
Editor: Aria Triyudha