Seorang warga memakai alat pelindung diri membersihkan jalan masuk ke Hotel Novotel Melbourne South Wharf di Melbourne, Australia, Kamis (1/10/2020). Manajer pengawas yang dipekerjakan oleh perusahaan katering dan kebersihan Spotless, mengundurkan diri dan digantikan oleh Polisi Victoria di hotel karantina, Novotel di Southbank | ANTARA FILES

HARNAS.ID – Infeksi virus corona baru (COVID-19) muncul di sejumlah klister di dua negara bagian terpadat di Australia. Menurut para pejabat di negara setempat, Australia mendorong New South Wales (NSW) menunda pelonggaran beberapa pembatasan.

Australia, salah satu negara paling sukses dalam memerangi virus corona. Negara itu, menurut hitungan resmi, mencatat 904 kematian dan sekitar 245 kasus aktif COVID-19. Gubernur NSW Gladys Berejiklian khawatir negara bagian itu berada di titik puncak klaster lain penularan komunitas besar.

Itu setelah 11 kasus baru ditemukan secara lokal dan muncul di pinggiran barat daya Sydney, Lakemba. Berejiklian, dikutip Antara, Rabu (14/10/2020) mengatakan, pelonggaran beberapa pembatasan sosial yang mencakup pembukaan restoran dan pengizinan acara pernikahan akan ditunda.

“Kami akan lebih mengurangi pembatasan terkait industri perhotelan. Saya masih berharap kita bisa melakukannya. Selama ini lebih banyak orang datang untuk dites,” kata Berejiklian.

Negara bagian Victoria, episentrum gelombang kedua wabah COVID-19 di Australia, mencatat lima kematian dan tujuh kasus virus corona baru dalam semalam. Lonjakan regional kedua dan ketiga kasus itu mengancam harapan pelonggaran pembatasan penguncian yang ketat sejak pertengahan Juli.

Pembatasan di Ibu Kota negara bagian Melbourne termasuk penutupan ritel secara meluas dan batasan waktu hanya dua jam di luar untuk rekreasi. Tiga kasus di kota Shepparton, timur laut Melbourne, dimulai oleh seorang sopir truk yang melakukan perjalanan dari kota tersebut dua minggu sebelumnya.

Sopir truk itu belum sepenuhnya mengungkapkan perjalanannya ke para pelacak kontrak virus hingga jauh setelah kejadian penularan tersebut. Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa virus corona baru telah menyebar tanpa terkendali di kota itu.

“Mereka harus memberi tahu kami kisah lengkapnya. Mengunjungi kota regional yang besar dan tidak memberi tahu kami, bukanlah hal yang benar untuk dilakukan,” kata Gubernur Victoria Daniel Andrews.

Masalah tersebut, tutur Daniel, telah dirujuk ke polisi negara bagian Victoria. Langkah-langkah pelonggaran signifikan pun akan diumumkan, Minggu (18/10/2020).

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini