Sebuah bangunan rusak akibat gempa bermagnitudo 6,8 yang mengguncang Turki Bagian Timur, Jumat (30/10/2020). Pada peristiwa itu menewaskan sedikitnya 21 orang dan meruntuhkan bangunan di kota-kota dekat pusat getaran, yang dirasakan cukup kuat oleh negara-negara tetangga | ANTARA FILES

HARNAS.ID – Seorang pria berusia 70 tahun ditarik dari puing-puing bangunan di Turki Barat, Minggu (1/11/2020) pagi, setelah terkubur di bawah reruntuhan selama 33 jam usai gempa kuat mengguncang pantai Aegea di negara itu dan pulau-pulau Yunani.

Pria yang diidentifikasi sebagai Ahmet Citim itu berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan pemukiman “Riza Bey”, salah satu dari 20 bangunan tempat tinggal yang runtuh saat gempa. Jumlah korban tewas akibat gempa, Jumat (30/10/2020) sore, meningkat menjadi 51 orang.

Pihak berwenang Turki, dikutip Antara, telah mengumumkan bahwa 49 orang meninggal di kota pesisir Izmir, sementara dua remaja tewas di pulau Samos, Yunani. Para pejabat mengatakan, 20 bangunan hancur di distrik Bayrakli Izmir, yang sedang berada dalam proses transformasi perkotaan, karena kurangnya ketahanan gempa.

Turki dilintasi garis patahan dan rawan gempa bumi. Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan 18.000 orang di Turki barat laut. Gempa bumi Jumat kemarin, yang menurut Kandilli Institute di Istanbul berkekuatan 6,9 magnitudo, berpusat di Laut Aegea, timur laut Samos.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan 885 orang terluka, 15 di antaranya kritis. Sementara itu, Inci Okan, yang berusia 16 tahun, terperangkap di bawah reruntuhan gedung sama berlantai delapan dengan pria lansia itu selama 17 jam. Dia bersama dengan anjingnya Fistik (Pistachio) berhasil diselamatkan.

Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca dan anggota Tim Penyelamat Medis Nasional (UMKE) Edanur Dogan mengunjungi Okan di rumah sakit. Petugas darurat Dogan memegangi tangan remaja putri itu sementara tim penyelamat mengangkat puing-puing di atasnya.

“Saya sangat senang. Syukurlah ayah saya tidak ada di rumah. Ayah saya tidak akan muat di sana. Saya kecil. Saya pendek jadi saya bisa muat dan begitulah cara saya diselamatkan. Kami tinggal di rumah bersama anjingku. Kami berdua baik-baik saja, ” kata Okan yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Okan pun berjanji akan memainkan biola untuk Dogan setelah keluar dari rumah sakit. “Aku akan memainkan biola untukmu, aku janji,” tuturnya.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini