HARNAS.ID – Masyarakat diimbau bisa mencegah gangguan kesehatan mental di tengah pandemi virus corona baru (COVID-19). Dalam pandangan Pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dini Rahma Bintari, S.Psi., M.Psi., Ph.D, upaya mencegah gangguan kesehatan mental ini bisa dimulai dengan membangun kesadaran terhadap potensi diri.

“Banyak bersyukur, berolahraga, mengonsumsi makanan yang sehat, memenuhi kebutuhan tidur dengan baik, mencoba hal baru,” kata Dini dalam keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020).

Pernyataan Dini dikemukakan dalam  seminar daring bertema Tinjauan Kesehatan Mental di Masa Pandemi COVID-19. Dini merupakan salah satu pembicara dalam seminar yang digagas tim pengabdian masyarakat (pengmas) multidisiplin 2020 Fakultas Farmasi, Sabtu (7/11/2020).

Dini menjelaskan, upaya menjaga kesehatan mental sejatinya juga perlu ditunjang dengan mengatasi tekanan hidup. Artinya, kata dia memaparkan, seseorang harus bisa menerima dan mengelola perasaan secara positif. Langkah ini dibutuhkan agar muncul pemahaman bahwa pandemi COVID-19 sesuatu kondisi yang tidak normal.

“Kesehatan mental juga dapat ditingkatkan dengan saling mendukung satu sama lain, bekerja secara produktif, melakukan hobi yang produktif seperti memasak, berkebun, mencari peluang ekonomi, ikut berkontribusi pada komunitas, berkegiatan sosial, dan dapat menyebarkan informasi positif kepada masyarakat,” ujar Dini menegaskan.

Dini pun mengulas tentang indikasi seseorang terkena gangguan kesehatan mental imbas pandemi saat ini. Hal itu bisa dilihat antara lain dari meningkatnya rasa bosan, kecemasan, maupun kelelahan fisik. Kondisi semacam ini berpotensi dialami tenaga kesehatan.

“Gejala kesehatan mental yang perlu diperhatikan, seperti cemas, sulit tidur, lebih mudah marah, terus-menerus mencari berita yang negatif, sakit perut berlebihan, berpikiran negatif, tidak bisa bekerja atau belajar dengan baik, sukar tersenyum, menarik diri dari lingkungan, yang merupakan tanda-tanda terjadinya stres psikologis,” kata Dini.

Selain menyajikan paparan mengenai upaya menjaga kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19, tim pengmas multidisiplin Fakultas Farmasi UI juga menyediakan layanan konsultasi psikolog gratis bagi peserta yang membutuhkan intervensi lebih lanjut.

Ketua Tim Pengmas Multidisiplin Fakultas Farmasi UI Prof  Dr Berna Elya, M Si, Apt mengungkapkan, antusiasme masyarakat sangat tinggi atas seminar daring tersebut. Sebanyak 800 peserta menyaksikan melalui live streaming YouTube Fakultas Farmasi UI. Adapun 100 peserta mengikuti virtual melalui Zoom. Peserta tidak hanya berasal dari Indonesia. Terdapat pula peserta dari Malaysia.

“Kami berharap masyarakat dapat teredukasi secara mendalam, memadai, dengan landasan dasar ilmiah, dan dapat dipercaya karena bersumber dari pakar masing-masing bidang,” ujar Berna.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini