Menristek/Badan Ristek dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/9/2020). ANTARA | PUSPA PERWITASARI

HARNAS.ID – Pemerintah Republik Indonesia (RI) mengembangkan vaksin Merah Putih untuk kemandirian bangsa dalam penyediaan vaksin guna penanggulangan pandemi COVID-19. Dikutip dari “Buku Laporan Tahunan 2020, Peringatan Setahun Jokowi-Ma’ruf: Bangkit Untuk Indonesia Maju” di Jakarta, vaksin Merah Putih dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.

Pengembangan itu dengan menggunakan platform subunit protein rekombinan. Dalam upaya mencegah pandemi COVID-19 menyebar, vaksin menjadi kebutuhan yang mendesak di seluruh dunia. Saat ini pengembangan vaksin Merah Putih sudah lebih dari separuh jalan dari skala laboratorium.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro dikutip Antara, Selasa (20/10/2020) mengatakan, vaksin Merah Putih ditargetkan selesai pertengahan tahun depan. Pengembangan vaksin Merah Putih itu menggunakan strain virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang bersirkulasi di Indonesia.

Lembaga Eijkman menargetkan untuk dapat menyerahkan bibit vaksin Merah Putih kepada Bio Farma pada Januari 2021. Bio Farma kemudian akan melakukan upscaling, uji praklinik dan uji klinik kandidat vaksin tersebut.

“Jika semuanya lancar mudah-mudahan paling cepat triwulan 3 (2021) vaksin Merah Putih sudah bisa tersedia dalam jumlah besar dan mulai bisa divaksinasi. Bagaimanapun kita harus mengikuti semua protokol mengenai vaksin ini secara disiplin dan tepat,” ujarnya.

Pemerintah terus berupaya agar vaksin Merah Putih bisa memenuhi keperluan vaksin untuk jangka menengah dan panjang.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini