Pelatihan pendirian tempat pengasuhan anak oleh Dosen Vokasi UI kepada 15 kader posyandu di wilayah Kota Beji, Depok, Jawa Barat | HUMAS KIP UI

HARNAS. ID – Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) melatih kader posyandu di wilayah Beji, Kota Depok, Jawa Barat, mendirikan daycare atau tempat pengasuhan anak. Kegiatan secara daring ini dilatarbelakangi kebutuhan tempat pengasuhan anak yang tinggi namun keberadaannya masih terbatas dan biaya operasionalnya terhitung mahal.

“Mengapa kami memilih kader posyandu menjadi sasaran karena kader posyandu sebagai ujung tombak layanan kesehatan pada masyarakat menjadi agen penting dalam menyediakan tempat pengasuhan anak berbasis masyarakat,” kata Ketua Tim Pengmas Program Pendidikan Vokasi UI Nia Murniati, MKM dalam keterangan tertulis, Senin (16/11/2020).

Nia menjelaskan, kader posyandu wilayah Beji yang dilatih sebanyak 15 orang. Mereka, kata dia melanjutkan, sudah memiliki bekal pengetahuan kesehatan yang dapat terus ditingkatkan.

“Untuk itu, sebelum benar-benar mendirikan, para kader harus melakukan survei terlebih dulu untuk mengetahui apa kebutuhan bagi para ibu bekerja yang menitipkan anaknya ke daycare, bagaimana akses mereka, tingkat persaingan, hingga penentuan biaya sehingga dapat terjangkau bagi masyarakat sekitar,” ujar Nia yang juga dosen Program Studi Administrasi Rumah Sakit Vokasi UI.

Selain Nia, Pengmas menyangkut pelatihan pembentukan tempat pengasuhan anak ini antara lain juga dilakukan dua dosen lainnya yaitu dosen Program Studi Administrasi Rumah Sakit Vokasi UI Nur Fadhilah Dewi, MKM, dan dosen Program Studi Manajemen Rekod dan Arsip Vokasi UI Dyah Safitri, M.Hum.

Dalam pelatihan, selain mendapatkan pengetahuan mengenai peluang pendirian daycare yang terjangkau dan berkualitas, peserta juga memperoleh knowledge sharing dengan pengelola daycare yang sudah menjalankan usahanya berikut tantangan-tantangan yang harus mereka hadapi. “Beberapa prasyarat harus dipenuhi untuk membentuk daycare berbasis masyarakat yakni dari lokasi, bangunan, dan ruangan harus memenuhi persyaratan kesehatan seperti ventilasi yang cukup, toilet yang memadai, tempat tidur, dapur, area cuci hingga area bermain anak-anak,” kata Nia.

Nia menjelaskan, peralatan elektronik juga perlu disiapkan mulai dari microwave, penghangat ASI, dan kulkas. Selain itu, pelatihan sumber daya manusia bagi pengelola tempat pengasuhan anak seperti pelatihan pengasuhan, layanan gizi, hingga layanan kesehatan. Tujuannya, untuk dapat menghadirkan daycare yang berkualitas dan terjangkau di tengah masyarakat.

“Dengan program pengmas vokasi UI ini, harapannya adalah perempuan di tengah masyarakat menyadari ada peluang ekonomi yang belum begitu tergarap yakni menyediakan tempat pengasuhan anak berbasis masyarakat dengan biaya terjangkau namun tetap berkualitas.”

Salah seorang kader Posyandu yang hadir sebagai peserta pelatihan, Yuli Puspitasari menyambut baik pelatihan lantaran memperoleh gambaran membangun dan mengelola tempat pengasuhan anak berbasis masyarakat. “Tentu ini sangat membantu karena kami juga berencana membuka layanan tersebut ke masyarakat,” kata Yuli.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini