Pedagang mendorong gerobak berisi buah melintas di depan sejumlah bendera partai politik nasional yang dipasang di jembatan Pantee Pirak, Kota Banda Aceh. ANTARA FOTO | AMPELSA

HARNAS.ID – Pemilu dan Pemilihan Presiden serta Wakil Presiden telah berlangsung pada tahun 2019. Namun, tahun 2020 ini sepatutnya masih pantas menyandang tahun politik. Hal ini mengacu dinamika yang terjadi sepanjang tahun, khususnya di tubuh partai politik (parpol).

Tercatat, sejumlah parpol melaksanakan suksesi kepemimpinannya pada tahun ini, termasuk menyegarkan jabatan ketua umum dengan sosok baru. Meski, masih ada yang tetap memantapkan figur petahana. Selain itu, bermunculan partai politik baru

Seperti dilansir Antara, berikut dinamika suksesi kepemimpinan, memantapkan figur petahana sebagai ketua umum, maupun pembentukan parpol baru:

1. Partai Amanat Nasional (PAN)

Partai Amanat Nasional (PAN) menggelar Kongres V di Kendari, Sulawesi Tenggara, pada 10—12 Februari 2020, dengan salah satu agenda utama adalah pemilihan ketua umum 2020—2025.

Langkah Zulkifli Hasan sebagai kandidat petahana untuk maju kembali tak begitu mulus sebab Amien Rais sebagai salah satu pendiri PAN sekaligus tokoh senior di partai berlambang matahari itu mendukung calon lain.

Beberapa sosok sempat masuk dalam bursa ketua umum PAN namun akhirnya mengerucut menjadi Zulkifli, Mulfachri Harahap, dan Dradjat Wibowo.

Mulfachri merupakan calon yang didukung Amien Rais yang saat itu menjabat Ketua Dewan Kehormatan PAN. Bahkan, Mulfachri menggandeng Hanafi Rais, anak Amien Rais sebagai sekretaris jenderal jika terpiilih.

Pelaksanaan kongres juga diwarnai kericuhan yang membuat polisi terpaksa turun tangan mengamankan tiga orang dalam kericuhan saat Kongres V PAN di Hotel Clarion, Kota Kendari, Sultra.

Akhirnya, Zulkifli memenangi kongres dan kembali menjabat sebagai ketua umum dengan perolehan suara mengungguli pesaing-pesaingnya.

Ternyata polemik belum berakhir, Amien Rais sempat meminta hasil kongres tidak disahkan oleh pemerintah. Kemudian mengaku dikeluarkan dari kepengurusan PAN. Meski beberapa petinggi PAN membantah. Amien Rais selanjutnya mendirikan partai baru, yakni Partai Ummat

2. Partai Demokrat

Partai Demokrat menggelar Kongres V di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, 14—16 Maret 2020. Salah satu agenda utamanya adalah memilih ketua umum.

Dalam kongres itu, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020—2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

AHY terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum periode 2020—2025. AHY mendapatkan dukungan bulat dari 34 DPD dan 514 DPC Demokrat se-Indonesia. Pimpinan sidang E.E. Mangindaan memutuskan secara aklamasi AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat 2020—2025.

Meski tak lagi menjadi ketua umum, SBY tetap berada di struktur Partai Demokrat, yakni sebagai Ketua Majelis Tinggi.

3. Partai Gerindra

Sedikit berbeda dengan parpol lain, Partai Gerindra memilih menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) pada 8 Agustus 2020 di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Situasi pandemi COVID-19 yang belum menentu membuat Partai Gerindra memutuskan menggelar KLB secara fisik dan virtual.

Dalam KLB Partai Gerindra, Prabowo Subianto kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Gerindra periode 2020—2025.

Keputusan itu didasarkan hasil rapat pimpinan nasional (rapimnas) secara virtual pada 4 Juni 2020 untuk meminta Prabowo kembali memimpin Partai Gerindra.

Sebanyak 34 DPD Partai Gerindra dalam Rapimnas yang berlangsung secara virtual meminta Prabowo Subianto untuk kembali memimpin partai tersebut hingga 5 tahun mendatang.

4. Partai Keadilan Sejahtera

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Musyawarah Nasional V pada tanggal 26—29 November 2020 di Bandung, Jabar. Dalam Munas V PKS, jajaran pengurus baru periode 2020—2025 di bawah kendali nakhoda Ahmad Syaikhu sebagai Presiden baru PKS diumumkan dan dilantik.

Syaikhu sebelumnya terpilih sebagai Presiden PKS periode 2020—2025. Ia menggantikan Mohamad Sohibul Iman pada sidang Musyawarah Majelis Syura PKS yang berlangsung di Bandung, Jabar, 5 Oktober 2020.

Munas V PKS menegaskan sikap oposisi parpol tersebut selama lima tahun ke depan. PKS turut meluncurkan lambang baru PKS yang kini didominasi warna oranye, putih, dan hitam.

5. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar Muktamar IX di Makassar, Sulawesi Selatan, 18-19 Desember 2020. Salah satunya mengagendakan pemilihan ketua umum periode 2021—2026.

Karena masih pandemi, Muktamar IX PPP bertema “Merawat Persatuan dengan Pembangunan” digelar secara virtual pada 10 zona di Indonesia yaitu Medan, Padang, Palembang, Tangerang, Bogor, Semarang, Surabaya, Samarinda, Manado, dan Makassar.

Muktamar IX PPP akhirnya memilih secara aklamasi Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP periode 2021—2026.

Terpilihnya Suharso secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP karena merupakan satu-satunya calon yang mendaftarkan diri.

Sebelumnya, sempat muncul nama Taj Yasin Maimoen dalam bursa calon ketua umum. Akan tetapi, sampai pemilihan berlangsung, Taj Yasin belum mendaftarkan diri secara resmi.

Partai Baru

Tak cuma partai lawas, ada pula parpol baru yang bermunculan pada tahun ini. Salah satunya Partai Ummat yang didirikan oleh Amien Rais selepas tak lagi berada di PAN, sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

Ada juga parpol bernama Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia yang didirikan oleh Fahri Hamzah selepas berseteru dengan PKS sejak 2017.

Fahri tak sendiri, ada beberapa nama rekan Fahri di PKS, seperti Muhammad Anis Matta dan Mahfudz Siddiq. Karena itu, bisa dibilang Partai Gelora adalah sempalan PKS.

Selain itu, Partai Masyumi Reborn yang dihidupkan kembali oleh sejumlah tokoh yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), seperti Ahmad Yani, Abdullah Hehamahua, dan M.S. Kaban.

Editor: Aria Triyudha


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini