Peneliti UI-Uni Eropa Lakukan Riset Inovasi Manajemen Bencana

Direktur CSID UI Mohammed Ali Berawi

HARNAS.ID-Letaknya yang berada di posisi Ring of Fire atau Cincin Api, menjadikan Indonesia termasuk dalam negara rawan bencana. Ancaman bencana yang mengintai mulai dari gempa bumi, tsunami, tornado, banjir, dan letusan gunung berapi adalah fenomena umum yang sering terjadi. Bahkan Pulau Bali dan Lombok pun tak luput dari ancaman bencana. Analisa itu terungkap dalam diskusi yang digelar sejumlah peneliti dari dalam dan luar negeri baru-baru ini.

“Bencana alam atau bencana yang terjadi secara tiba-tiba membuat pengunjung dan turis berada pada risiko yang tinggi,” ujar Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development Universitas Indonesia (CSID UI) Mohammed Ali Berawi saat diskusi bersama Positium selaku perusahaan data analytics asal Estonia, Senin (26/04/2021).

Saat terjadi bencana, turis dan pengunjung berada pada resiko yang tinggi. Dalam skenario seperti itu, mencari orang yang tidak memahami keadaan lokal harus dilakukan dengan cepat untuk melindungi mereka. Sebagai upaya meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, CSID UI pun berkolaborasi dengan Positium untuk membangun dashboard menggunakan teknologi Mobile Positioning Data (MPD) guna memetakkan wisatawan yang berada di daerah yang terkena bencana alam.

“Dashboard tersebut merupakan bagian dari inovasi yang dikembangkan dalam BuildERS Project, yaitu proyek penelitian yang didanai oleh Uni Eropa, yang bertujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam kesiapsiagaan bencana, dengan berfokus pada individu, kelompok dan komunitas yang paling rentan dengan menumbuhkan kesadaran dan kesiapan mereka terhadap risiko-risiko yang ada, serta pemahaman tentang elemen-elemen penting untuk mencapai ketahanan sosial,” tukasnya.

Dalam diskusi yang digelar CSID UI dan Positium dihadiri oleh perwakilan dari berbagai institusi. Antara lain Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kementrian Luar Negeri, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), BASARNAS, dan juga PetaBencana.id. “Dalam kegiatan diskusi ini, beberapa perwakilan institusi tersebut menunjukkan dukungan yang besar dan juga ketertarikan untuk berkolaborasi dalam upaya penanganan bencana alam,” tambahnya.

Riset terkait manajemen bencana diperlukan dan menjadi penting dalam upaya meningkatkan penanganan bencana. Sehingga tingkat keselamatan individu dapat menjadi lebih tinggi lagi ketika terjadi bencana. “Riset terkait disaster management tidak hanya diperlukan, tapi juga menjadi suatu kepentingan dalam meningkatkan upaya penanganan bencana alam,” tegasnya.

Editor: Sidharta Aria Agung

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini