Hasil Evaluasi Rekayasa Lalu Lintas Imbas Ditutupnya Jembatan Otista, Jalur SSA Dihapus dan Diberlakukan Kembali Dua Arah

BOGOR, Harnas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama unsur Forkopimda, mengubah penerapan rekayasa lalu lintas sejumlah ruas jalan imbas penutupan Jembatan Otista, Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor

Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi semua pihak pasca diberlakukannya rekayasa lalu lintas di pusat Kota Bogor yang telah berjalan sepakan ini

Rencananya, skema baru penerapan rekayasa lalulintas yang baru ini akan mulai berlaku pada Selasa, (9/5/23) malam pada pukul 21:00 WIB.

Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan, sejak awal Forkopimda memiliki beberapa opsi skenario rekayasa lalu lintas. Namun, yang dipilih merupakan opsi yang selama sepekan ini sudah diterapkan sejak Jembatan Otista ditutup pada Senin, (1/5/23) lalu

“Diawal, ada beberapa opsi skenario terkait rekayasa lalu lintas, ada 5 opsi, kami memilih opsi pertama yang kemudian berlaku selama 7 hari ini,” ujar Bima saat memberikan keterangan pers di Halaman Balaikota Bogor, Senin (8/5/23) malam

Namun kemudian, selama rekayasa lalulintas ini diterapkan, pihaknya melakukan kajian dan analisa di lapangan serta pengumpulan data yang disampaikan oleh warga, dan ditangkap oleh para Camat dan Lurah se-Kota Bogor.

“Pada intinya pelaksanaan rekayasa lalu lintas ini memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan, penurunan omset pedagang sampai 60 persen hingga 70 persen dan juga menurunnya okupansi hotel dibeberapa ruas jalan sampai juga diangka 60 persen,” jelas Bima

“Jadi ada dampak ekonomi yang cukup signifikan dan juga biaya transportasi yang melonjak karena bahan bakar ongkos yang membengkak,” sambungnya.

Berdasarkan hal tersebut, jajaran Forkopimda Kota Bogor memutuskan akan merubah kembali skenario penerapan rekayasa lalulintas selama Jembatan Otista ditutup.

Yakni, dengan memberlakukan kembali sistem dua arah di seputar SSA Kota Bogor, alias menghapus skema SSA di Kota Bogor.

“Kami mendengar betul masukan dari warga, kami mengevaluasi. Bahwa akan diberlakukan opsi rekayasa lalu lintas dengan memberlakukan dua arah di beberapa titik SSA,” pungkasnya

“Jadi besok (Selasa, 9/5/23) jam 21:00 WIB skenario ini akan berjalan, dan mulai malam ini sampai besok kami akan siapkan sarana dan prasarananya terkait dengan water barrier, dan ada juga penghilangan separator serta lampu lalulintas di daerah Kapten Muslihat,” lanjutnya

Sehingga, dengan skenario baru tersebut nantinya Jalan Jalak Harupat hingga Jalan Djuanda akan diberlakukan dua arah

“Dan skenario baru ini nanti jalan Jalak Harupat berlaku dua arah, tapi melipir (berbelok)ke sebelah kiri, dari jalan Jalak Harupat tekuk kiri dan nanti yang menuju ke Empang, bisa berputar dulu ke arah Otista berputar sebelum jembatan Otista, yang selanjutnya nanti ke arah BTM,” terang Bima

“Dari arah Balaikota, juga nanti akan belok ke arah kiri, jadi nanti tidak bisa crossing ke jalan Jalak Harupat, (tapi) masuk ke jalan Sudirman. Jadi pada intinya, skenario 2 arah ini nanti akan banyak menekankan menekuk ke kiri,” lanjutnua

Bima menegaskan, perubahan skenario rekayasa lalu lintas ini juga merupakan masukan dan saran dari masyarakat

“Ini adalah jawaban kami, atas aspirasi dari warga untuk di berlakukan kembali dua arah, setelah melalui berbagai kajian. Namun tentu konsep ini pun akan terus kita analisa di lapangan terkait pelaksanaannya dan akan terus kami sempurna kan,” imbuhnya

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengatakan, pihaknya menerjunkan ratusan personel setiap harinya selama 24 jam disepanjang jalur yang diubah tersebut

“Kami dari Polresta Bogor Kota menyiagakan petugas lalu lintas selama 24 jam, jadi pagi dari jam setengah 6 pagi sampai jam 2 siang 40 personel, jam 2 siang siang sampai jam 8 malam 40 personel, dan jam 8 malam sampai pagi jam 6 itu 12 personel. Nah ini belum tambahan petugas dari Polsek dan personel dishub,” jelasnya

(Dims)