Pertamina Berikan Dukungan Moral kepada Keluarga Perwira di Tengah Ketegangan Geopolitik Timur Tengah

Gedung Pertamina | IST

Harnas.id, Irak – Manajemen PT Pertamina Internasional Eksplorasi Produksi (PIEP) dan PT Pertamina Irak Eksplorasi Produksi (PIREP) mengambil sikap terkait ketegangan geopolitik yang terjadi belakangan ini di Timur Tengah.

Langkah yang diambil salah satunya dengan memberikan dukungan moral kepada keluarga Perwira PIREP yang saat ini berada di Irak.

Dukungan diberikan dengan mengunjungi salah satu keluarga Perwira.

Direktur Utama PIEP, Jaffee A. Suardin memahami tantangan dan risiko pekerjaan para Perwira yang bertugas di wilayah seperti Irak.

Kondisi geopolitik yang belum stabil tentu menimbulkan kekhawatiran bagi Perwira di lapangan maupun keluarganya.

“PIEP dan PIREP memprioritaskan keselamatan Perwira kami dan memastikan bahwa semua tindakan mitigasi yang diperlukan dikelola secara efektif.

“Dalam kondisi saat ini, kami berkomitmen untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk membantu Perwira dan keluarganya,” ungkapnya.

Direktur Utama PIEP bersama Country Manager PIREP, VP Business Suport serta Manager Relations PIEP juga menyampaikan apresiasi kepada istri dan anak Perwira, sekaligus mengutarakan bahwa loyalitas dan dedikasi Perwira PIREP mencerminkan komitmen PIEP untuk berkontribusi pada ketahanan energi nasional.

“Dalam kondisi saat ini, kami berkomitmen untuk memberikan dukungan dan sumber daya yang diperlukan untuk membantu Perwira dan keluarganya,” ungkapnya.

Direktur Utama PIEP bersama Country Manager PIREP, VP Business Suport serta Manager Relations PIEP juga menyampaikan apresiasi kepada istri dan anak Perwira, sekaligus mengutarakan bahwa loyalitas dan dedikasi Perwira PIREP mencerminkan komitmen PIEP untuk berkontribusi pada ketahanan energi nasional.

Sehingga dukungan istri dan anak, akan menguatkan Perwira dalam menjalankan tugas.

Dalam kesempatan tersebut, pihak keluarga menyampaikan terima kasih atas support perusahaan, yang selalu memastikan semua pihak bersama-sama saling membantu saat menghadapi masa sulit ini.

Selain secara intensif memonitor perkembangan geopolitik, saat ini PIEP dan PIREP juga fokus pada komunikasi internal baik di lingkungan Pertamina maupun keluarga Perwira serta memastikan berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan kunci seperti para partner international, Pemerintah Irak, Pemerintah Indonesia dengan memprioritaskan keselamatan pekerja.

Country Manager PIREP menyampaikan, pihaknya berkomunikasi intensif dengan lapangan West Qurna 1, yang berlokasi dekat kota Basra, Irak untuk mengantisipasi segala kemungkinan, sekaligus melakukan komunikasi intensif dengan para Perwira PIREP yang bertugas di lapangan.

“Kami bersama Business Support Team (BST) mempersiapkan rencana evakuasi para pekerja PIEP yang berada di lapangan West Qurna 1, Irak ke negara terdekat yang lebih aman, yaitu Kuwait.”

Saat ini seluruh lapangan di wilayah Zona Operasi PIEP, baik di Irak, Aljazair, dan Malaysia tetap beroperasi dan dalam keadaan aman.

Namun demikian, meningkatnya suhu politik di Timur Tengah dan global, menjadi fokus perusahaan.

PIEP akan terus memantau perkembangan terkini sebagai landasan dalam membuat strategi menghadapi tantangan tersebut.

Hal yang dilakukan, antara lain adalah, country risk assessment untuk keberlangsungan bisnis Perusahaan sekaligus berkoordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait, serta Pemerintah Irak, Algeria, Malaysia dan negara lainnya.

PIEP didirikan berdasarkan kebutuhan untuk mengelola aset-aset internasional, dengan fokus utama yaitu mengelola aset luar negeri yang dimiliki oleh PT Pertamina (Persero).

Didirikan tanggal 18 November 2013, PIEP bergerak melakukan inovasi dalam mengakuisisi dan mengelola lapangan migas overseas serta mencari sumber-sumber minyak dan gas (migas) di berbagai negara.

Tujuannya, untuk pemenuhan kebutuhan migas domestik serta mendukung ketahanan energi nasional.

Hingga saat ini, Pertamina telah memiliki aset lapangan migas luar negeri yang tersebar di 11 negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Perancis, Italia, Tanzania, Gabon, Nigeria, Kolombia, Angola, Venezuela.***

 

Editor : Edwin S