Harnas.id, Jakarta – Dalam rangka menghadapi potensi bencana selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan 440 alat berat di berbagai titik rawan longsor dan banjir di Indonesia. Langkah ini diambil untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan bagi para pemudik yang diperkirakan mencapai 110,6 juta orang.
“Kami sudah menyiapkan 440 alat berat yang tersebar mulai dari Sumatera hingga Papua,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi usai mengikuti rapat terbatas persiapan Nataru di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Persiapan ini dilakukan berdasarkan hasil survei pada Oktober dan November 2024 yang mengidentifikasi sejumlah titik rawan longsor dan banjir di seluruh Indonesia. Selain alat berat, Kemenhub juga telah menyediakan material timbunan sebagai langkah cepat penanganan pascabencana.
“Dengan ketersediaan alat berat dan material timbunan, kami optimistis dapat segera menangani situasi darurat seperti longsor atau banjir,” tambah Menhub Dudy.
Kemenhub juga telah menempatkan tim tanggap darurat di lokasi-lokasi strategis. Tim ini akan siaga hingga akhir Januari 2025, mencakup masa puncak arus balik Nataru.
“Kami memastikan tim tetap dalam kondisi siaga penuh hingga masyarakat kembali ke tempat asalnya,” tegasnya.
Upaya preventif ini bertujuan meminimalkan dampak bencana terhadap kelancaran mobilitas masyarakat selama libur panjang. Keberadaan alat berat dan tim siaga diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat yang melakukan perjalanan.
“Kami ingin memastikan bahwa liburan Natal dan Tahun Baru berlangsung aman, nyaman, dan lancar,” ungkap Menhub Dudy.
Selain itu, Kemenhub terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau potensi cuaca ekstrem selama periode liburan.
Kemenhub juga berupaya menjaga kelancaran infrastruktur transportasi melalui:
- Peningkatan pengawasan jalan utama dan jalur alternatif,
-
Koordinasi dengan operator transportasi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang,
-
Penyediaan layanan darurat di rest area dan titik-titik pemberhentian.
Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan potensi gangguan akibat cuaca buruk sekaligus memastikan masyarakat dapat merayakan liburan dengan aman.