Sejumlah warga berada di rumah duka korban penyerangan kelompok terduga teroris di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (29/11/2020). ANTARA FOTO | FALDI | MOHAMMAD HAMZAH

HARNAS.ID – Polda Sulawesi Tengah dan Polres Sigi menjaga tempat kejadian perkara (TKP) pembakaran dan pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah. Penjagaan juga dilakukan di lokasi pengungsian.

“Di pengungsian dan di TKP sampai saat ini ditempatkan satu peleton Brimob, 20 gabungan Reserse dan Intelkam dari Polda Sulteng dan Polres Sigi,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol i Awi Setiyono di Jakarta, Senin (30/11/2020)

Menurut dia, sebanyak 49 kepala keluarga mengungsi pascakejadian pembakaran dan pembunuhan satu keluarga di Sigi. Puluhan keluarga ini berada di Balai Desa Lembantongoa, Sigi.

Satgas Tinombala TNI-Polri saat ini masih mengejar kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora pascapembunuhan sadis itu. “Semoga tim di sana bisa segera menangkap Ali Kalora cs,” katanya dilansir Antara.

Operasi oleh Satuan Tugas (Satgas) Tinombala diinisiasi Satgas Camar Maleo bertahun-tahun lalu untuk memberantas gerombolan pengacau yang dipimpin Santoso. Dia akhirnya bisa dieliminasi oleh personel Satgas Tinombala. Peran Santoso kemudian digantikan oleh tangan kanannya, Ali Kalora. 

Sebelumnya, pada Jumat (27/11/2020) pagi sekitar pukul 10.00 WITA, satu keluarga yang terdiri atas empat orang di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, diduga dibunuh oleh kelompok MIT yang dipimpin Ali Kalora.

Keempat korban yang dibunuh kelompok ini adalah Yasa selaku kepala rumah tangga, Pinu, Nata alias Papa Jana alias Naka dan Pedi.

Tidak hanya membunuh keluarga Yasa, Ali Kalora cs juga mengambil stok beras 40 kg dan rempah-rempah milik keluarga tersebut dan membakar enam rumah. Para warga transmigran di wilayah itu selanjutnya mengungsi sementara karena merasa khawatir akan keselamatan jiwa mereka.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini