HARNAS.ID – Mitsubishi berencana menghentikan pembangunan dari kendaraan i-MiEV all-electric pada akhir tahun. I-MiEV, yang dijual di Amerika Serikat dengan julukan Mitsubishi i, dianggap sebagai mobil listrik produksi massal pertama di dunia dan kali perdana diperkenalkan pada 2009.
Sampai kini, kendaraan listrik mungil dari Mitsubishi itu telah menjalar hingga ke lebih 50 negara. Namun, ekosistem dari kendaraan ini hanya sekitar 32 ribu yang telah terjual. Sedangkan, aliansi dari Mitsubishi yang juga menjual kendaraan listrik, yakni Nissan Leaf berhasil menjual lebih dari 500 ribu unit sejak diluncurkan pada 2010.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan untuk Nikkei Asia, sebagaimana dikutip Antara, Selasa (6/10/2020), eksekutif Mitsubishi Motors mengatakan, tidak memiliki cukup uang dan personel untuk terus berinvestasi dalam pengembangan EV Mobil listrik ini diketahui menggunakan motor sinkron magnet permanen tunggal yang dipasang di gandar belakang yang menghasilkan tenaga 63 hp dan torsi 180 Nm.
Kendaraan listrik ini didukung paket baterai lithium-ion 16 kWh, dengan transmisi gigi reduksi kecepatan tunggal yang menggerakkan roda belakang. Mobil ini memiliki jangkauan sekitar 100 mil (160 km) di bawah siklus pengujian Jepang. Dengan jangkauan yang hanya mencapai 160 km dan teknologi yang terdapat dari kendaraan itu membuatnya semakin tertinggal dari rival-rival mereka di dunia elektrifikasi.
Terlebih, Mitsubishi tidak pernah memperbarui atau menyegarkan EV selama proses produksinya. Namun, produsen mobil Jepang itu tidak meninggalkan segmen kendaraan listrik. Saat ini, Mitsubishi sedang mengembangkan minicar listrik baru bersama Nissan. Mobil ini, nantinya akan bertindak sebagai penerus spiritual i-MiEV dan dilaporkan akan diluncurkan paling cepat pada tahun 2023.
Editor: Ridwan Maulana