BP Taskin Perkuat Sinergi Program Pengentasan Kemiskinan Lewat Kunjungan ke Daerah

Deputi BP-Taskin RI Dr. Zaidirina bersama jajaran Pemkab Jember saat kunjungan kerja memperkuat sinergi percepatan pengentasan kemiskinan di daerah. Foto: Istimewa
Deputi BP-Taskin RI Dr. Zaidirina bersama jajaran Pemkab Jember saat kunjungan kerja memperkuat sinergi percepatan pengentasan kemiskinan di daerah. Foto: Istimewa

Harnas.id, JAWA TIMUR – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Republik Indonesia (BP-Taskin) terus mempercepat langkah koordinatif dengan pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan target nasional penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2026. Salah satu langkah strategis dilakukan melalui kunjungan kerja Deputi Bidang Percepatan Fasilitasi dan Perlindungan Kesejahteraan ke Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh program yang dijalankan di tingkat daerah telah sejalan dengan arah kebijakan nasional. Pendekatan ini mengacu pada Rencana Induk BP-Taskin (Rinduk), yang juga disinergikan dengan RPJMN dan RPJMD sebagai peta jalan pembangunan kesejahteraan masyarakat.

“Fokus utama kami adalah menciptakan keselarasan program antara pusat dan daerah. Langkah ini penting agar upaya pengentasan kemiskinan bisa berdampak langsung dan cepat,” tegas Dr. Zaidirina, Deputi BP-Taskin, dalam pernyataannya kepada media.

Membangun Kolaborasi dan Monitoring Data Lapangan

Dalam agenda kunjungan, BP-Taskin menggandeng jajaran Dinas Sosial Kabupaten Jember untuk melakukan evaluasi serta monitoring lapangan. Tim juga meninjau langsung kondisi keluarga penerima manfaat (KPM), bersama kepala desa dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH).

Menurut Zaidirina, pihaknya mengapresiasi upaya Pemkab Jember dalam memastikan distribusi bantuan sosial tepat sasaran. Hal ini menjadi bagian penting dalam pembenahan data, yang akan menjadi acuan program nasional ke depan.

“Kami ingin mendengar langsung dari lapangan, melihat kondisi rumah KPM, serta mengecek sinkronisasi data yang digunakan daerah. Temuan ini akan menjadi rekomendasi pusat,” ujarnya.

Dorong Model Makan Bergizi Gratis dan Inovasi Lokal

Selain membahas penguatan data dan bantuan sosial, BP-Taskin juga memperkenalkan Model Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai inisiatif nasional yang bisa direplikasi di daerah. Program ini diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak sekaligus menekan angka kemiskinan struktural dalam jangka panjang.

Tenaga Ahli BP-Taskin, seperti Fahmi Alamsyah, Mochammad Ramadhan, dan Indra Maulana, turut menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain agar semua sektor bergerak seirama.

Dengan target ambisius menurunkan kemiskinan ekstrem hingga 0% di tahun 2026 sesuai arahan Presiden RI, BP-Taskin menegaskan bahwa komitmen dan sinergi lintas sektor menjadi fondasi penting. Setiap temuan di lapangan akan dipetakan dan dijadikan acuan kebijakan berbasis data riil.

“Tidak hanya bantuan, kami dorong penguatan ekonomi rumah tangga dan pemberdayaan jangka panjang. Semua ini harus berjalan bersamaan,” tutup Zaidirina.

Editor: IJS