Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni | ANTARA FILES

HARNAS.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjadi pemicu terjadinya kerumunan massa pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di sejumlah tempat.

Hal itu dikemukakan Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil— usai diperiksa Polda Jawa Barat hari ini menyangkut  pengusutan kasus pelanggaran protokol kesehatan (prokes) pencegahan COVID-19 pada kerumunan di Megamendung yang dihadiri Habib Rizieq Shihab.

“Menurut saya semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement (pernyataan) dari Pak Mahfud di mana penjemputan HRS (Habib Rizieq Shihab) ini diizinkan,” kata Emil di di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat, Kota Bandung, Rabu (16/12/2020)

Seperti dikutip Antara, Emil menjelaskan, pernyataan memperbolehkan yang dilontarkan Mahfud menjadi tafsir masyarakat khususnya anggota maupun simpatisan FPI bergerak menuju tempat penjemputan Habib Rizieq, baik di Bandara Soekarno-Hatta, di Megamendung, atau di Petamburan.

“Di situlah (pernyataan Mahfud MD) menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan yang luar biasa. Nah sehingga ada tafsir ini seolah-olah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, PSBB di Jabar dan lain sebagainya,” kata Emil menegaskan.

Oleh karena itu, Emil pun menyesalkan pihak-pihak yang diperiksa oleh kepolisian hanya pada level kepala daerah, sebagaimana dirinya selaku Gubernur Jawa Barat.  Mantan Wali Kota Bandung itu berpandangan, pihak lain juga berperan dalam kasus kerumunan massa yang diduga melanggar prokes pencegahan COVID-19 itu.

“Jadi semua yang punya peran perlu diklarifikasi. Berikutnya kalau Gubernur Jabar diperiksa, Gubernur DKI diperiksa, kenapa peristiwa di bandara (penjemputan Habib RIzieq) tidak diperiksa, kan harusnya ini bupati tempat bandara yang banyak (massa) itu, gubernurnya juga mengalami perlakuan hukum yang sama,” kata Emil menegaskan.

Tak Ayal, pernyataan Emil menuai polemik. Politikus Partai NasDem Ahmad Sahroni pun bersuara. Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini mengkritik pernyataan Emil yang cenderung menyalahkan Menko Polhukam Mahfud MD sebagai penyebab terjadinya kerumunan massa pemimpin Habib Rizieq Shihab di sejumlah tempat.disebabkan oleh adanya pernyataan Mahfud.

Sahroni menilai pernyataan Emil kurang tepat karena sebenarnya Mahfud juga mengingatkan para penjemput agar menjaga ketertiban n.

“Anggapan yang menyebut Mahfud MD adalah penyebab dari kerumunan ini, ya kurang tepat, karena Pak Mahfud sebagai Menko Polhukam kalau ditanya boleh atau tidak jemput, ya pasti boleh, tapi harus tertib,” kata Sahroni dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, makna tertib itu termasuk melapor ke pihak kepolisian kemudian mendapatkan surat izin keramaian, tetapi itu tidak terpenuhi.

Sahroni juga menekankan pemerintah pusat sudah mengatur terkait tata tertib prokes. Sehingga apabila penjemputan Habib Rizieq Shihab membeludak, ini disebabkan para penjemput tidak menaati tata tertib.

“Kalau jadinya ramai ketika penjemputan, itu karena warga tidak menuruti tata tertib yang sebenarnya sudah ditetapkan pemerintah, tidak etis kalau akhirnya menyalahkan Pak Mahfud,” ujarnya.

Sahroni menegaskan, saat ini bukan waktu yang tepat untuk saling menyalahkan atas kejadian kerumunan dalam acara Rizieq Shihab yang berlarut-larut.

“Ini bukan waktunya kita saling menunjuk siapa yang salah siapa yang benar, atau siapa yang harus bertanggung jawab. Biarkan ini menjadi kerja kepolisian untuk menyelidiki dan menindak oknum yang tidak mematuhi tata tertib dari penjemputan tersebut.”

Editor: Aria Triyudha


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini