Habib Rizieq Shihab menyapa massa simpatisan saat tiba di Markas Front Pembela Islam (FPI), Petamburan, Jakarta, Selasa (10/11/2020). Rizieq kembali ke Tanah Air setelah tiga setengah tahun di Arab Saudi. HARNAS.ID | BARRI FATHAILAH

HARNAS.ID – Ratusan kelompok pemuda yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara Cinta Damai berunjuk rasa menolak rencana kedatangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab ke Kota Kendari. Bentuk penolakan itu dilakukan dengan orasi di simpang empat kawasan Tugu MTQ Kota Kendari, sembari membakar spanduk bergambarkan foto Rizieq Shihab.

Aliansi Masyarakat Sulawesi Tenggara Cinta Damai menolak rencana kedatangan Rizieq awal tahun depan karena berpotensi menimbulkan keresahan bagi masyarakat, mengingat Sulawesi Tenggara masih rentan dengan penularan COVID-19. Menurut Jenderal Lapangan Wawan Soneangkano, kasus COVID-19 di Sulawesi Tenggara hingga kini belum mereda, sehingga menghindari kerumunan massa.

“Jika ada safari dakwah, pasti akan memunculkan perkumpulan banyak orang yang rentan dengan penularan virus corona,” katanya dikutip Antara, Rabu (2/12/2020).

Dia juga menilai bahwa Rizieq tidak memberikan tauladan yang baik bagi masyarakat di masa pandemi COVID-19, sehingga menolak kedatangannya. Dia juga berharap Polda Sultra, Polres Kendari, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra ataupun Kendari, tidak memberikan izin keramaian bagi panitia kedatangan Rizieq Shihab.

“Kami menuntut aparat penegak hukum dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menindak tegas seluruh pihak yang menghambat proses 3T (testing, tracing dan reatment) tanpa pandang bulu, termasuk Rizieq Shihab dan kelompok FPI,” ujar Wawan.

Mereka juga juga menolak narasi dakwah yang provokatif dan meresahkan masyarakat demi menjaga persatuan dan kesatuan negara republik Indonesia. Selain itu nenuntut TNI-Polri menindak tegas oknum provokator pemecah umat dan bangsa. Aksi unjuk rasa tersebut berjalan aman dan kondusif, arus lalulintas pun terpantau lancar.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini