Kepala BNPB Doni Monarno (tengah) saat menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah seluruh Gorontalo di Rumah Dinas Gubernur di Gorontalo, Rabu (7/10/2020) | ANTARA

HARNAS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, masih ada 17 persen warga di Indonesia yang tak percaya dan tidak akan tertular virus corona baru (COVID-19).

Menurut Kepala BNPB Doni Monardo, hal ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada warga dengan kategori tersebut.

“Angka 17 persen ini setara dengan 44,9 juta orang, itu angka yang sangat sangat tinggi sekali. Untuk Gorontalo angkanya relatif kecil 16,56 persen dibandingkan Maluku 29,18 persen dan Sulawesi Utara 27,66 persen,” kata Doni saat rapat koordinasi dengan pemerintah seluruh Gorontalo di Aula Rumah Dinas Gubernur di Gorontalo, Rabu (7/10/2020).

Ia menjelaskan, peningkatan kasus positif dan kematian karena COVID-19 di Indonesia semakin banyak. Oleh karena itu, Doni yang juga Kepala Satgas Penanganan COVID-19 ini menekankan pentingnya memberikan pemahaman dan edukasi masyarakat hingga level bawah bahwa virus ini nyata.

Pemahaman dan edukasi ini dilakukan dengan melibatkan semua pihak hingga tingkat RT dan RW, tokoh agama, dan tokoh adat pada level kepercayaan dan budaya. Termasuk orang tua di level keluarga dan peran media di skala yang lebih luas.

“Selama vaksin dan obat virus corona belum ditemukan, maka vaksin terbaik saat ini yakni patuh terhadap protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, serta sering mencuci tangan. Protokol kesehatan ini tidak sebanding dengan upaya dokter dan tenaga medis yang setiap hari menangani pasien yang terpapar COVID-19,” ujar Doni dikutip Antara.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyebut, penanganan COVID-19 di daerahnya sudah dilakukan semaksimal mungkin. Sejak kasus perdana 9 April 2020, Pemprov Gorontalo bersama kabupaten/kota dibantu Forkopimda sudah mengambil berbagai langkah strategis.

“Kami malam itu juga segera membuka tempat karantina dan melakukan tracking contact pasien 01. Laboratorium BPOM kami benahi sehingga mendapatkan izin untuk melakukan test PCR supaya hasil swab bisa segera diketahui. Kami benahi RS Ainun Habibie sebagai rumah sakit rujukan, selain RS Aloe Saboe di Kota Gorontalo,” katanya.

Selain penangan medis, pemerintah daerah juga segera menyiapkan jaring pengaman sosial seperti instruksi pemerintah pusat.

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini