Desain revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Jakarta | IST

HARNAS.ID – Progres proyek revitalisasi pusat kesenian, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat hingga saat ini mencapai 97 persen atau tepatnya 96,25 persen pada tahap satu atau penyelesaian bangunan (finishing).

Hal itu terungkap saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah video kemajuan proyek itu pada akun pribadinya di Instagram @aniesbaswedan, Selasa (24/8/2021).

Menurut Manajer Komunikasi Proyek Revitalisasi TIM Yeni Kurnaen, gedung tersebut hingga kini memang belum diberi nama resmi dan hanya disebut sebagai Gedung Panjang karena bentuk bangunannya memanjang hingga ke bagian belakang kawasan TIM.

“Gedung Panjang memang kita belum menamakannya gedung apa, masih akan dicari karena saat ini kita masih fokus di pembangunannya,” kata Yeni.

Dilihat dari bentuk bangunannya yang berundak-undak, Yeni menjelaskan bahwa desain bangunan gedung panjang pada bagian atap menyerupai sawah bertingkat atau terasering.

Pengerjaan proyek yang dikelola oleh BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) itu mengusung desain konsep sawah bertingkat pada bagian atap.

Bentuknya yang seperti sawah seakan mengingatkan pada kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sebagai negara agraris dengan sawah dan ladang sebagai penghasil pangan.

“Salah satu bagian yang menarik adalah pada atap gedung panjang, desainnya seperti sawah bertingkat atau terasering, yang memang ada di nusantara,” kata Yeni.

Selain itu, gedung panjang juga akan memiliki ruang terbuka hijau. Luasan ruang terbuka hijau pada revitalisasi TIM ini juga akan meningkat menjadi 27 persen, dari sebelumnya hanya 11 persen.

Gedung Panjang akan memiliki fasilitas yang dapat diakses oleh masyarakat umum, seperti perpustakaan, pusat dokumentasi sastra H.B Jassin, galeri seni, wisma seni dan perkantoran.

Selain itu, pengelola TIM, unit pelaksana kesenian Jakarta, serta Dewan Kesenian Jakarta juga akan menempati lantai perkantoran di Gedung Panjang.

Di bagian selasar Gedung Panjang, kafetaria akan disiapkan yang nantinya diisi oleh sejumlah gerai ritel dari UMKM maupun perusahaan rintisan (start up company).

“Melihat dari sisi gedung panjang dan area lanskap sekelilingnya memang sudah mayoritas banyak taman juga. Kita akan mengembalikan fungsi TIM selain sebagai pusat kesenian, etalase, dan laboratorium seni, juga sebagai taman dan ruang terbuka hijau,” kata Yeni.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini