Tangkapan layar pelatihan online yang digelar Tim Dokter RSUI terhadap tenaga kesehatan | HUMAS KIP UI

HARNAS.ID – Tim dokter Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) turut berkontribusi dalam memberi pemahaman terkait pencegahan virus corona baru (COVID-19) di Indonesia. Langkah ini antara lain melalui pelatihan online atau daring terhadap 1.659 tenaga kesehatan (nakes) yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Ketua Pelaksana Seminar dr Raden Rara Diah Handayani, Sp P(K) mengatakan, upaya mempersiapkan nakes dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di era pandemi COVID-19 sangat krusial.

“Kementerian Kesehatan RI telah menunjuk RS rujukan COVID-19 di beberapa provinsi berikut laboratorium khusus diagnosisnya, tetapi persiapan di RS nonrujukan serta fasyankes primer juga perlu diperhatikan karena dari fasilitas-fasilitas kesehatan inilah penderita COVID-19 mulai dapat ditemui,” kata Rara dalam siaran pers, Selasa (8/12/2020).

Menurut Rara, kemampuan mengenali, merujuk, menatalaksana, serta mengendalikan infeksi perlu dipastikan dan dapat menjamin setiap kasus COVID-19 ditangani tepat dan aman di setiap fasyankes.

Pelatihan terselenggara atas kerja sama Fakultas Kedokteran UI dan didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI). Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) RSUI menghadirkan 21 narasumber dokter dan perawat yang merupakan ahli di bidangnya masing-masing. Tujuannya, berbagi wawasan dan pengalaman mereka dalam hal terkait Hospital Preparedness COVID-19 RSUI. Kegiatan seminar online ini dibagi menjadi lima kelompok bahasan, yaitu diagnosis, alur pelayanan, manajemen klinis, manajemen fasyankes, dan evaluasi pascaperawatan COVID-19. 

Tim Pengmas RSUI melakukan pre-test dan post-test untuk mengetahui lebih dalam kesiapan dalam menangani COVID-19 di setiap fasyankes. Dari hasil survei ini, diperoleh hasil lebih dari 50 persen nilai pre-test peserta kurang dari 60. Hal itu menunjukkan tingkat pengetahuan tenaga medis dan nakes terhadap penanganan COVID-19 masih kurang. Sedangkan pada post-test, peserta dengan nilai kurang dari 60 menurun ke 43 persen, menunjukkan pemahaman nakes mengenai Hospital Preparedness COVID-19.

Salah seorang dokter yang terlibat dalam Pengmas UI, dr. Diah Handayani menuturkan, pihaknya mengharapkan kegiatan itu dapat mendiseminasi pengetahuan terkait tata laksana RS.

“Adanya seminar ini kami juga memperoleh gambaran mengenai tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dan mengetahui tingkat kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di masing-masing RS sehingga diharapkan dapat mengevaluasi sejauh mana pelayanan kesehatan di Indonesia telah memenuhi standar WHO dan Kementerian Kesehatan RI.”

Editor: Aria Triyudha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini