Imbas Pandemi, Anak-anak Terlantar di Timur Tengah Mengalami Stres

Ilustrasi Anak Mengalami Stres | pixabay

HARNAS.ID – Pandemi virus corona baru (COVID-19) berimbas fisiologis, termasuk meningkatkan level stres di kalangan anak-anak pengungsi yang terlantar di Timur Tengah. Menurut lembaga swadaya masyarakat  Norwegia, Selasa (1/9/2020), anak-anak terlantar di kawasan tersebut menjadi 45 persen lebih stres sejak pandemi COVID-19 mewabah.

Sementara 88 persen dari anak-anak pengungsi dan terlantar di Suriah, Yaman, Irak dan Yordania sedang mengalami stres karena COVID-19, dan 75 persen takut terinfeksi penyakit tersebut. Anak-anak yang terlantar di Yaman memperlihatkan kenaikan tertinggi dalam level stres dibanding sebelum pandemi, dengan angka 65 persen.

Pandemi juga memaksa kebanyakan anak-anak untuk merawat adiknya, mengambil tanggung jawab orang dewasa yang meniadakan mereka dari masa kanak-kanaknya. Psikolog Pendidikan di Universitas Arktik Norwegia Jon-Hakon Schultz dikutip Antara, Rabu (2/9/2020), menyatakan, anak-anak yang sebelumnya mengalami peristiwa traumatik lebih rentan terhadap stres baru.

“Situasi COVID yang baru mampu menyerupai pengalaman traumatik terdahulu. Itu adalah perasaan yang mengancam kehidupan. Kemungkinan, masalah kesehatan yang parah, begitu pun kematian serta kehancuran,” tuturnya. Perasaan ini mirip dengan yang mereka rasakan ketika pemboman, lalu melarikan diri selama masa perang.

Editor: Ridwan Maulana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini